Randy Raharja (31-2008-028)
Awal saya bekerja di di toko modem internet yang bernama WINNERTECH.COM yang berlokasi di mangga dua lantai 5 karena sang pemilik adalah kakak ipar saya sendiri. Pada saat itu saya langsung ditawari bekerja part time sebagai sales promotion boy (SPB) dan merangkap sebagai kasir pula karena saya dipercayakan memegang uang hasil penjualan dari bazaar yang selalu dilakukan di JHCC. Tahun pertama saya bekerja adalah akhir tahun 2009 lalu, disitu masih benar-benar belum mengerti bagaimana cara menjual produk modem dan saya pun belum pernah bekerja sebelumnya dan tidak begitu mengerti bagaimana tipe modem dan cara penggunaan serta merek-merek yang terkenal. Tapi dengan pelajaran yang saya dapat di UKRIDA membuat saya percaya diri untuk menghadapi konsumen. Pameran yang selalu dilakukan di JHCC selalu bermulai hari rabu dan selesai hari minggu.
Hari pertama saya bekerja saya dibekali dengan surat jalan barang,,jadi saya yang menyiapkan dan membereskan modem(display barang) di etalase yang sudah ditempatkan sesuai dengan tempat yang kami dapatkan. Hari pertama saya bekerja saya pun ditemani seorang pegawai tetap dari toko Winnertech, bernama Hendri atau sering kali dipanggil ko Acong. Disinilah peran ko Acong benar-benar terlihat karena dia mengerti benar tentang modem yang kami jual. Walau berdua kami tetap semangat dalam menjual modem. Pembukann jam 10 pagi dan pada hari itu sampai jam 12 lewat belum ada satu orang pun membeli modem yang kami jual. Saya pun bertanya “apakah memang sepi bila hari pertama bazaar?” dia pun menjawab “memang sepi tetapi tidak sesepi ini”. Saya pun memutar otak karena toko-toko yang disamping kanan kiri dan depan kami adalah toko-toko besar dan mempunyai nama,tapi saya melihat peluang toko kami besar karena pesaing kami hanya ada satu toko yang menjual modem internet tetapi harga yang ditawarkan sangat besar dari harga yang kami jual.
Hari pertama itu saya hanya berhasil menjual sebanyak 14 modem,betapa mengenaskan hanya menjual sedikit dari yang saya targetkan yakni 50 modem/hari. Dirumah pun saya membuka pikiran dan mencari cara untuk menjual modem dan berpikir strategi apa yang harus saya lakukan agar menarik konsumen ke toko saya. Akhirnya saya berinisiatif sendiri pada hari kedua dengan cara menuliskan kata-kata menjual modem murah dan saya memberanikan diri untuk berteriak-teriak dalam menjual modem. Akan tetapi dengan cara saya berteriak-teriak menawarkan modem sangatlah efektif menarik konsumen untuk berkunjung toko kami walaupun dari sekedar bertanya-tanya dan membeli. Pada hari ke 2 ini saya hanya mampu menjual modem sebanyak 286buah,sedikit? Memang,tetapi setidaknya sudah meningkat dari hari pertama. Hari ke 3 pun dating dan tepat pada hari jumat,dengan cara penjulan yang sama saya berdiri di depan etalase dan berteriak untuk menarik konsumen.
Pada hari ke 3 ini mengejutkan pada malam hari, karena pengujung yang berkunjung ke JHCC meningkat sekali dar hari pertama dan kedua. Akhirnya saya mampu menjual modem 32 modem. Saya tidak patah arang dalam menjual modem internet ini, dan ko Herman (kakak ipar sekaligus pemilik toko) bilang kepada saya hari sabtu minggu banyak orang yang olahraga di senayan dan selalu mampir ke JHCC dan ternyata benar pada hari sabtu dan minggu pengunjung sangatlah banyak dan membuat saya semangat dalam berteriak dalam menjajajhkan modem yang saya buat. Ko Herman sendiri ikut dalam berjualan di JHCC pada hari sabtu minggu,dan ia merasa kaget melihat say berjualan dengan cara berteriak. Akan tetapi justru hal itu disenanginya karean memang terbukti ampuh dan saya sangat handal dalam berbicara dan menarik konsumen untuk membeli. Sabtu saya menjual 46 modem dan minggu menjual 67 modem. Bekerja disini membuat saya senang karena langsung berinteraksi dengan konsumen, dan Ko Herman pun memint saya untuk membantu dia saat ada pameran JHCC. Akhirnya pada pertengahan tahun 2010 dan 2011 bulan April lalu saya kembali dipercayakan menjadi SPB yang menjabat kasir lagi. Semoga ada pameran atau bazaar lagi sehingga saya kembali bekerja disana. Pengalaman kerja yang mengasyikan.
Herianto
312008005
pengalaman kerja di kfc
Akhir smstr 5 telah hampir datang.aq mencoba melamar kerja untuk mengisi liburan kuliahku,ku pikir pikir lebih baik bekerja mendapatkan uang dan menambah tabungan buat pulang ke Bangka di bandingkan dengan hanya mengahabiskan waktu liburan tanpa melakukan kegiatan apapun,saya banyak mengapply cv saya ke semua perusahaan yang membutuhkan kerja partime…aq mencoba setiap hari mencari lowongan kerja partime selama seminggu,suatu siang saya di hubungi melalui telephone seluler bahwa saya di minta datang untuk interview sebagai pelayan di kfc…kebetulan mereka sangat membutuhkan karyawan partime untuk membackup pekerjaan pegawai yg lagi cuti melahirkan.akhirnya saya datang untuk interview..disana dia menanyakan berbagai macam hal tentang pribadi dan keluargaku dan terakhir saya di beritahu upah yg bisa saya dapatkan dan saya menjawab dengan sejujurnya siapa saya,latarbelakang keluarga saya.
Esok hari setelah interview saya di hubungi oleh branch manager kfc itu sendiri dan untuk bergabung dengan pegawai mereka guna melayani para pelanggan yang setiap minggu makin bertambah banyak,begitu senangnya bahwa saya dapat bekerja mengisi liburan ku yang lumayan lama itu,hari pertama bekerja saya pada saat liburan saya pagi pagi di latih bagaimana cara bersikap terhadap konsumen,cara menggunakan mesin kasier bagaimana bersikap ramah terhadap pelanggan dan tata cara dalam menanggapi keluhan konsumen serta deskripsi pekerjaan yang saya dapatkan dari bagian kasier dan menjadi pelayan kfc serta pengenalan produk dan cara penawaran member kepada konsumen.awalnya saya sangat kewalahan melayani konsumen karena mungkin belum terbiasa terhadap pekerjaan yang saya lakukan,saat itu saya masih gugup dalam menghadapi konsumen di tambah dengan banyaknya para konsumen yang antri saya harus melayani dengan cepat tapi karena baru bekerja satu hari saya banyak mendapat keluhan dari konsumen karena saya begitu lambat melayani konsumen…setiap hari saya mengalami pekerjaan itu dan saya semakin dapat menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan kerja dan dan dari segi seluruh deskripsi pekerjaan saya,saya telah mampu menguasainya.dan setelah satu bulan akhirnya saya mendapatkan upah saya bekerja sebagai karyawan kfc…dari pekerjaan saya itu saya telah mendapat banyak ilmu dan pengetahuan tentang bagaimana mengahadapi konsumen dan belajar dengan cepat dalam menjalankan tugas saya
Marvin 312008013
Lagi dan lagi, pekerjaan yang saya jalani sebagai waiter ini awalanya hanya ikut-ikutan teman yang kebanyakan bekerja sebagai waiter di tempat usaha Catering. Pekerjaan ini tidak tetap, dan bekerja hanya jika ada pesanan dari pelanggang yang menyewa Catering tempat saya kerja. Biasanya saya kerja menjadi waiter pada akhir pekan, Sabtu dan Minggu untuk memenuhi pelangga yang menyewa jasa Catering tempat saya dan teman-teman bekerja sebagai tenaga honorer.
Seperti halnya pramusaji, kami melayani para tamu undangan—pernihakan atau hajatan lainnya—, membersihkan piring-piring dan gelas sebelum disediakan untuk tamu sampai mengambil dan membersihkan piring dan gelas kotor dari para tamu. Memang sedikit berat dan menguras cukup tenaga melakukan pekerjaan ini, tapi karena bekerja bersama teman-teman, rasa lelah hampir tak saya rasakan.
Per-acara, biasanya saya dan teman-teman yang lain dibayar sekitar Rp.55.000/orang. Kerja dari pagi sampai sore, jika acaranya siang dan dari siang sampai hampir tengah malam jika acaranya pada malam hari.
Awalnya sedikit gengsi menjadi waiter karena takut bertemu dengan teman sekolah dan kuliah saat lagi kerja, tapi lama-kelamaan ya saya cuek aja. namanya juga kerja, kalau malu pasti tak akan makan. bener toh !
Pekerjaan ini saya lakoni sambil kuliah untuk menambah uang jajan dan waktu kerjanya pun hanya hari sabtu dan minggu dimana saya libur kuliah.
Sekitar 1-2 tahun, saya bekerja sebagai waiter.
Marvin 312008013
Lagi dan lagi, pekerjaan yang saya jalani sebagai waiter ini awalanya hanya ikut-ikutan teman yang kebanyakan bekerja sebagai waiter di tempat usaha Catering. Pekerjaan ini tidak tetap, dan bekerja hanya jika ada pesanan dari pelanggang yang menyewa Catering tempat saya kerja. Biasanya saya kerja menjadi waiter pada akhir pekan, Sabtu dan Minggu untuk memenuhi pelangga yang menyewa jasa Catering tempat saya dan teman-teman bekerja sebagai tenaga honorer.
Seperti halnya pramusaji, kami melayani para tamu undangan—pernihakan atau hajatan lainnya—, membersihkan piring-piring dan gelas sebelum disediakan untuk tamu sampai mengambil dan membersihkan piring dan gelas kotor dari para tamu. Memang sedikit berat dan menguras cukup tenaga melakukan pekerjaan ini, tapi karena bekerja bersama teman-teman, rasa lelah hampir tak saya rasakan.
Per-acara, biasanya saya dan teman-teman yang lain dibayar sekitar Rp.55.000/orang. Kerja dari pagi sampai sore, jika acaranya siang dan dari siang sampai hampir tengah malam jika acaranya pada malam hari.
Awalnya sedikit gengsi menjadi waiter karena takut bertemu dengan teman sekolah dan kuliah saat lagi kerja, tapi lama-kelamaan ya saya cuek aja. namanya juga kerja, kalau malu pasti tak akan makan. bener toh !
Pekerjaan ini saya lakoni sambil kuliah untuk menambah uang jajan dan waktu kerjanya pun hanya hari sabtu dan minggu dimana saya libur kuliah.
Sekitar 1-2 tahun, saya bekerja sebagai waiter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar